Minggu, 03 November 2019

INTELIJEN PEMASARAN INDUSTRI DAN RISET PEMASARAN



1. Pentingnya Riset Pemasaran
Riset Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.
Menurut Maholtra dalam American Marketing Association (AMA) mengatakan bahwa riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran (pembagian) informasi yang sistematis dan objektif untuk meningkatkan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan solusi masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran.
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa riset pemasaran adalah proses identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan pasar secara sistematis, dimana hasil yang diperoleh dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan-keputusan untuk mengevaluasi, memonitor, dan mengoptimalkan performa pemasaran.

2. Perbedaan Riset Pemasaran Industri Dengan Riset Pasar Konsumen

Riset Pemasaran Industri :
Pasar Industri 
Pasar Penjualan Kembali
Sistem Informasi Pemasaran
Riset Pemasaran Industri
Penerapan dalam dunia Industri

Riset Pemasaran Konsumen :
Perilaku konsumen
Faktor mempengaruhi perilaku konsumen
Responden Konsumen
Saluran distribusi
Produk pesaing


3. Sistem Informasi Pemasaran Dan Proses Riset Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi pemasaran (marketing information systems) adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan (McLeod, 2007:183). Sistem informasi pemasaran memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung komponen utama dari fungsi pemasaran (O'Brien, Marakas, 2011:287). Sistem informasi pemasaran terdiri dari berbagai komponen untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat kepada para pengambil keputusan pemasaran (Kotler, Keller, 2012:69).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem informasi yang mendukung berbagai aktivitas pemasaran pada suatu perusahaan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai pemasaran produk kepada pihak yang memerlukan informasi tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pemasaran menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran (Jogiyanto, 2008:15).
            Fungsi bisnis pemasaran adalah terkait dengan perencanaan, promosi, dan penjualan dari produk yang ada dalam pasar saat ini, dan pengembangan produk dan pasar baru untuk lebih menarik konsumen potensial dan menjaga hubungan dengan pelanggan saat ini (O'Brien, Marakas, 2011:284). Perusahaan saat ini banyak memanfaatkan teknologi informasi dalam sistem informasi pemasaran untuk menyediakan berbagai informasi pemasaran dan mendukung beberapa komponen fungsi pemasaran yang penting. Komponen ini diantaranya adalah:

A.    Interactive marketing Internet Web sites dan layanan-layanan pemasaran merupakan contoh dalam menghadirkan sebuah proses pemasaran interaktif dimana pelanggan dapat menjadi partner dalam menciptakan, memasarkan, pembelian, dan meningkatkan kualitas produk dan jasa. Tujuan dari interactive marketing adalah untuk memungkinkan perusahaan menggunakan jaringan (network) secara menguntungkan untuk menarik dan menjaga pelanggan yang akan menjadi partner bisnis dalam menciptakan, pembelian, dan meningkatkan produk dan jasa.

B.     Sales force automation Menggunakan teknologi komputerisasi mobile dan Internet untuk mengotomatisasi aktivitas-aktivitas pemrosesan informasi untuk mendukung penjualan dan manajemen. Sistem ini meningkatkan produktivitas personil penjualan dan mempercepat perolehan data dan analisis data dari lapangan kepada manajer pemasaran pada perusahaan pusat.

C.     Fungsi-fungsi lain pemasaran Sistem informasi pemasaran lainnya mendukung manajer pemasaran dalam perencanaan produk, penentuan harga, dan keputusan manajemen produk lainnya; periklanan, promosi, dan strategi target pasar, dan penelitian pasar dan peramalan (forecasting). Terakhir, sistem berskala enterprise seperti customer relationship management yang terhubung dengan sistem informasi pemasaran untuk menyediakan dan memperoleh data yang diperlukan untuk fungsi pemasaran (O'Brien, Marakas, 2011:287-289).

Proses riset pemasaran

 1) mendefinisikan permasalahan dan tujuan riset
2) mengembangkan rencana riset
3) menyajikan rencana riset
4) mengimplementasikan rencana riset
5) melaporkan hasil riset.
Mendefinisikan permasalahan masalah harus jelas, tidak terlalu luas dan terlalau sempit serta memberi arah kepada penyelesaian. Pengungkapannya dinyatakan dalam kalimat tanya peneliti vs manajemen masalah punya dua sisi: masalah teknis dan penelitian peneliti peduli dengan masalah penelitian.


4. Peran Riset Pasar Dalam Menentukan Potensi Pasar Dan Mengembangkan Perkiraan Penjualan
Peran utama penelitian pemasaran adalah mengurangi kondisi ketidakpastian dalam usaha bisnis sehingga mampu mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Riset pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi  dan taktik pemasaran dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk, dan merk, penentuan harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.
Riset pemasaran memainkan dua peranan kunci dalam intelejen pemasaran. Pertama, merupakan bagian dari proses umpan balik intelejen pemasaran. Ia menyediakan data tentang efektifitas bauran pemasaran saat ini dan memberikan wawasan untuk perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan. Riset pemasaran juga  merupakan alat utama dalam menjelajahi peluang baru dipasaran.
Riset segmentasi dan riset produk baru membantu mengidentifikasi peluang yang paling menguntungkan bagi manajer pemasaran. Kearah mana riset pemasaran akan menuju dimasa depan merupakan hal  yang sulit untuk dikatakan denga tepat, namun adalah untuk memperkirakan bahwa riset  pemasaran akan  membesar besar baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Makin banyak studi yang dilakukan biaya pasti akan meningkat. Peranan yang paling besar, bagaimanapun adalah  fakta bahwa ruang lingkup aktivitas riset pemasaran akan berkembang dan meluas kebidang lain, seperti organisasi nirlaba dan jasa pemerintah.
Selain itu, sedikit perusahaan yang tidak memiliki departemen riset pasar formal. Kemungkinan dampat terbesar pada riset pemasaran di masa depan adalah internet. Industri riset pemasaran menghadapi banyak tantangan seperti pengintegrasian internet ke dalam proses riset dan menurunnya keinginan orang untuk berpartisipasi dalam riset survei.
Riset pemasaran memainkan tiga peran fungsional, yaitu deskriptif, diagnostik, dan prediktif. Fungsi deskriptif mencakup pengumpulan dan penyajian pernyataan tentang fakta. Sebagai contoh apakah sejarah tren penjualan dalam industri? Bagaimana sikap konsumen terhadap suatu produk dan iklannya? Peran kedua dari riset adalah fungsi diagnostik, yakni penjelasan tentang data atau tindakan. Apa pengaruhnya terhadap penjualan jika kita mengubah desain kemasannya? Dengan kata lain bagaimana kita dapat mengubah penawaran produk/jasa agar dapat melayani pelanggan dan pelanggan potensial lebih baik? fungsi prediktif adalah spesifikasi tentang bagaimana menggunakan riset deskriptif dan diagnostik untuk memperkirakan hasil keputusan pemasaran yang direncanakan, dan bagaimana kita dapat memanfaatkan seoptimal mungkin peluang yang muncul di dalam pasar yang selalu berubah. Dorongan terus menerus untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan, kualitas dan kepuasan pelanggan telah menjadi kunci untuk bersaing  diakhir tahun 1990-an. Sedikit organisasi yang akan berhasil dalam lingkungan saat ini tanpa fokus pada kualitas, perbaikan terus menerus, dan kepuasan konsumen.


5. Sifat Riset Pemasaran Dalam Lingkungan Industri
Sifat dasar sistem pemasaran diperlukan untuk suatu orientasi pemasaran yang berhasil. Dengan memiliki pengetahuan  mendalam atas dasar faktor yang dapat berdampak pada pasar sasaran dan bauran pemasaran, manajemen dapat bertindak proaktif bukan reaktif. Manajemen yang proaktif memodifikasi bauran pemasaran agar cocok dengan dengan pola  yang baru muncul dibidang ekonomi, sosial, dan lingkungan persaingan.
Sedangkan manajemen jemen yang reaktif menunggu perubahan sampai berdampak besar terhadap perusahaan sebelum memutuskan bertindak. Perbedaannya adalah antara memandang lingkungan pemasaran yang bergejolak sebagai ancaman (sikap reaktif) atau sebagai peluang (sikap proaktif). Manajer proaktif selalu mencari peluang baru dalam pasar yang selalu berubah, dengan pelanggan yang ada dan pelanggan baru yang potensial.
Cara terbaik bagi perusahaan yang proaktif untuk memperoleh pangsa konsumen yang baru ini adalah dengan mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen. Ini berarti riset pemasaran. Manajer yang proaktif bukan saja meneliti pasar yang muncul namun juga mencari melalui perencanaan strategik, untuk mengembangkan strategi pemasaran jangka panjang bagi perusahaan. Suatu rencana strategik memandu penggunaan sumber daya jangka panjang perusahaan berdasarkan pada kapabilitas internal saat ini dan proyeksinya di masa datang dan pada proyeksi perubahan dalam lingkungan eksternal. Suatu rencana strategik yang baik didasarkan pada riset pemasaran yang baik. Hal ini akan membantu perusahaan mencapai keuntungan jangka panjang dan tujuan pangsa pasar.


6. Sistem Intelijen Marketing Industri
Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan, pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui kelompok diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.


Kesimpulan :
Riset Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.
Perbedaan riset pemasaran industri dengan riset pasar konsumen, yaitu riset pemasaran industri lebih menitikberatkan pada pasar industri, pasar penjualan kembali, sistem informasi pemasaran, riset pemasaran industri, penerapan dalam dunia industri. Sedangkan riset pemasaran konsumen lebih menitikberatkan pada perilaku konsumen faktor mempengaruhi perilaku konsumen, responden konsumen, saluran distribusi, dan produk pesaing.
Sistem informasi pemasaran dapat mendukung manajer pemasaran untuk mengambil keputusan mengenai berbagai aktivitas fungsi pemasaran serta komponen yang mendukungnya. Semua komponen tersebut menunjukkan komponen dari fungsi pemasaran yang dapat didukung dengan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih. Perusahaan dapat menggunakan Internet dan otomatisasi aktivitas-aktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Manajer pemasaran dapat mengembangkan sistem informasi pemasaran untuk mendukung pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemasaran.
Peran utama penelitian pemasaran adalah mengurangi kondisi ketidakpastian dalam usaha bisnis sehingga mampu mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan pemasaran. Riset pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi  dan taktik pemasaran dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk, dan merk, penentuan harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.
Sifat riset pemasaran dalam lingkungan industri harus memiliki manajemen yang proaktif dengan memodifikasi bauran pemasaran agar cocok dengan dengan pola  yang baru muncul dibidang ekonomi, sosial, dan lingkungan persaingan.
Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran.


Daftar Pustaka :

SUNARTA,SE,MM. 2007. DIKTAT MATA KULIAH RISET PEMASARAN.


Taufani, Moh. Khafid, Riyadi Rizki dan Yudhi Dewantara. 2016. NALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI PEMASARAN (Studi pada Sistem Informasi Pemasaran untuk Promosi CV. Intan Catering). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 38 No. 2 September 2016

Taan, Hapsawati. 2010. PERAN  RISET PEMASARAN DALAM PENGAMBILAN  KEPUTUSAN MANAJEMEN. JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI OKTOBER  2010, VOLUME 11 NOMOR 2

Bahy, Hananda Agrippina Janitra Atha. Riyadi dan Saiful Rahman Y. 2016. PENGARUH SISTEM INFORMASI PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Pada UKM Bunga Hias di Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 2 Agustus 2016|


Tidak ada komentar:

Posting Komentar