1. Pentingnya Segmentasi Pasar
Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi
pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau perilakunya berbeda dan
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan
karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk
lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi
segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen
mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan
komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target
market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga,
segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang
pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
2. Keterkaitan Segmentasi, Targeting
dan Positioning
Pada
dasarnya strategi pemasaran
memberikan arah dalam
kaitannya dengan variabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar
sasaran, penetapan posisi, elemen
bauran pemasaran dan
biayabauran pemasaran.. Menurut Kotler
& Keller (2009:292)
Semua strategi pemasaran
dibuat berdasarkan STP. Segmentation
(Segmentasi), Targeting(Pembidikan),
dan Positioning (Penetapan posisi).
a. Segmenting
Segmentasi
pasar adalah proses
mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok atau
segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
prilaku dan respon terhadap program-program pemasaran spesifik. Menurut Fandy Tjiptono
(2008:211) Segmentasi pasar adalah merupakan konsep yang mendasari strategi
pemasaran perusahaan dan
pengaplikasian sumber daya yang
harus dilakukan dalam
rangka mengimplementasikan program pemasaran. Variabel yang digunakan diantaranya demografis, psikolografis, prilaku, pengambilan keputusan
dan pola media.
b. Targeting
Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih
satu atau lebih
segmen untuk dilayani,
Analisis targeting adalah kegiatan mengevaluasi daya
tarik masing-masing segmen dan
memilih segmen-segmen sasaran.
Penentuan pasar sasaran (targeting) Menurut
Fandy Tjiptono (2008:232)
Merupakan proses
mengevaluasi dan memilih
satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk
dilayani dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria evaluasi yang
digunakan meliputi ukuran dan
potensi perubahan segmen,
karakteristik struktual segmen
dan kesesuaian antara produk dan pasar.
c. Positioning
Istilah
penentuan posisi (positioning)
dipopulerkan pertama kali
oleh Al Ries dan
Jack Trout pada
tahun 1972. Strategi positioning merupakan strategi yang
berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan
sasaran, sehingga terbentuk citra
(image) produk yang lebih unggul dibandingkan pesaing. (Ali Hasan:2008:204)
Langkah dalam strategi
pemasaran harus memperhatikan keterkaitan antara Segmentasi,Targeting,Positioning,
berikut adalah keterkaitan strategi pemasaran:
Segmenting pasar
|
Targeting
|
Positioning
|
1. Mengidentifikasi
variabel segmentasi
dan segmentasi
pasar
2. Mengembangkan
bentuk segmen
yang
menguntungkan
|
1. Mengevaluasi
daya tarik
masing-masing
segmen
2. Memilih segmen-
segmen sasaran
|
1. Mengidentifikasi
konsep
positioning
yang mungkin
bagi
masing-masing
segmen sasaran
2. Memilih,
mengembangkan dan
mengkomunikasikan
konsep
positioning
yang dipilih
|
Sumber:
Fandy Tjiptono (2008)
3. Segmentasi Pasar Berdasar
Produk/Aplikasi Jasa
Jasa Perkembangan pemasaran berawal dari
tukar-menukar barang secara sederhana tanpa menggunakan alat tukar herupa uang
ataupun logam mulia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin
dibutuhkannva suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah diciptakan
uang. Di samping itu manusia juga memerlukan jasa yang mengurus hal- hal
tertentu, sehingga jasa merupakan bagian utama dalam pemasaran.
Adapun definisi jasa menurut Philip Kotler
dalam Tjiptono (2001:6) sebagai berikut:
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Produksi jasa bias berhubungan dengan produk
fisik maupun tidak.
Jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang.
Sebenarnya perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang sering kali disertai dengan jasa- jasa tertentu. Dan sebaliknya Pembelian suatu jasa seringkali juga melibatkan barang- barang yang melengkapinya.
Produk Keputusan-keputusan tentang produk mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya, kemasan garansi, dan servis setelah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Apabila masalah ini telah diselesaikan maka keputusan-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat dilaksanakan.
Jasa/pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang.
Sebenarnya perbedaan secara tegas antara barang dan jasa sering kali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang sering kali disertai dengan jasa- jasa tertentu. Dan sebaliknya Pembelian suatu jasa seringkali juga melibatkan barang- barang yang melengkapinya.
Produk Keputusan-keputusan tentang produk mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya, kemasan garansi, dan servis setelah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Apabila masalah ini telah diselesaikan maka keputusan-keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat dilaksanakan.
Basu Swastha, 1979: 94 mendefinisikan produk
adalah suatu sifat yang komplek baik dapat dirabatidak dapat diraba ermasuk
bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan
dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhannya. Sedangkan Philip Kotler, 1995: 9 menyatakan bahwa produk
merupakan apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Termasuk di dalamnya obyek, fisik, jasa, orang, tempat, organisasi
dan gagasan. Adapun Sumarni 1992:179 mendefinisikan produk adalah setiap apa
saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan,
pemakaian atau konsumsi yang memenuhi permintaan atau kebutuhan.
4. Segmentasi Pasar Berdasar Perilaku
Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong (1997), terdapat
empat variabel utama yang mungkin dipergunakan dalam mensegmentasi pasar
konsumen yaitu:
a. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi
beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian, kota
atau kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi
dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini, atau beroperasi di semua
wilayah, tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang
dijumpai.
b. Segmentasi Demografik
Segmentasi demografik membagi pasar menjadi
kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga,
siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan
kebangsaan. Faktor-faktor demografik merupakan dasar paling populer untuk
membuat segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan
konsumen, keinginan dan tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan
variabel demografik. Alasan lain adalah variabel demografik lebih mudah diukur
ketimbang tipe variabel yang lain.
c. Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi
kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik sosial, gaya hidup atau
kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografik yang sama dapat saja
mempunyai ciri psikografik berbeda.
d. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap
suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal
paling baik untuk membentuk segmen pasar.
5. Proses Segmentasi Pasar
a. Tahap survey, yaitu peneliti melakukan
wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan untuk mencari penjelasan, sedangkan
pengamatan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang motivasi, sikap dan
perilaku konsumen. Dengan menggunakan hasil temuan ini, peneliti menyiapkan
lembaran kuesioner untuk pengumpulan data tentang: Atribut produk, Kesadaran
merek, Pola-pola pemakaian produk, Sikap terhadap kategori produk.
b. Tahap analisa, yakni peneliti mengolah data
dengan analisa faktor untuk melihat variabel yang berkorelasi tinggi.
c. Tahap pembentukan, yakni tiap kelompok
dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis.
7. Seleksi Segmen Pasar
a. Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated
marketing)/ pemasaran massal, perusahaan berusaha meninjau pasar secara
keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam
produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa
pada kebutuhan konsumen, Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan
masal. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang
tidak memandang kelas sosialnya.
b. Pemasaran Dengan Pembedaan
Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan (differentiated
marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan
memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Pemasaran dengan
strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang
pemasaran tanpa pembedaan. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset
pengembangan beberapa produk baru, biaya proses produksi, dan sarana prasana
yang lebih banyak. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta,
Sprite.
c. Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran barang dengan memusatkan pada
beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan
hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli
saja. Misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang
kaya yang berselera tinggi. Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan
operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun,
juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa
berubah seketika.
Banyak factor yang harus dipertimbangkan
ketika akan memilih strategi menyeleksi pasar. Strategi mana yang baik akan
sangat tergantung dari sumberdaya perusahaan.
Jika sumberdaya perusahaan terbatas maka
pemasaran terkonsentrasi lebih masuk akal. Pemilihan strategi yang terbaik juga
akan tergantung keragaman produk.
· Untuk produk yang seragam akan lebih cocok
menggunakan strategi pemasaran tanpa pembedaan.
· Produk yang bervariasi akan lebih cocok dengan
strategi dengan pembedaan.
· Demikian juga, bila kebanyakan pembeli
memiliki selera sama, membeli dalam jumlah sama, dan memberikan respon dengan
cara sama terhadap usaha pemasaran, maka strategi yang tepat adalah pemasaran tanpa
pembedakan.
8. Penetapan Target Pasar
Ada lima faktor yang perlu diperhatikan
sebelum menetapkan target pasar yaitu (Rismiati dan Suratno, 2001):
1. Ukuran segmen Perkiraan besarnya/ ukuran
segmen yang akan dituju merupakan faktor penting untuk memutuskan apakah segmen
pasar tersebut cukup berharga untuk ditindak lanjuti. perusahaan yang besar
akan memilih segmen dengan volume penjualan besar dan menghindari segmen kecil
dan sebaliknya.
2. Pertumbuhan segmen Walaupun ukuran segmen
saat ini kecil bukan tidak mungkin akan berkembang atau diharapkan dapat
berkembang untuk masa mendatang.
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai
segmen tersebut .Suatu segmen yang tidak cocok dengan kegiatan pemasaran
perusahaan seharusnya tidak "dikejar".
4. Kesesuaian dengan tujuan dan sumbersumber/
kemampuan perusahaan Target yang dituju haruslah sesuai dengan tujuan dan
sumber-sumber/ kemampuan yang dimiliki perusahaan.
5.
Posisi persaingan Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang
baik tetapi mempunyai potensi lemah dalam hal laba. Lebih sedikit persaingan
lebih aktratif/ menariklah segmen tersebut untuk dimasuki.
9. Positioning
Positioning
as a perceived
high quality (kualitas yang
dipersepsikan melebihi harapan konsumen atas manfaat produk yang diperoleh konsumen lebih tinggi).
Gain
dalam Ali Hasan
(2008:200) menjelaskan bahwa positioning merupakan penempatan
sebuah merek dibagian
pasar dimana akan
mendapatkan sambutan positif dibanding
produk-produk saingan.
Dengan
demikian, istilah Positioning dapat
dimaknai sebagai:
1.Pernyataan
tentang apa arti
produk, dan bagaimana
pelanggan dapat mengevaluasinya
2.Upaya
menempatkan produk atau
merek di pasar
tertentu ke dalam persepsi konsumen
3.Usaha
mencitrakan merek di
pasar tertentu, dengan
cara membangun persepsi konsumen
tentang keunikan atribut
produk yang ditawarkan melalui program komunikasi dan
marketing mix lainnya.
Menurut
Lovelock (2009:185) dimensi Positioning adalah: Product, Price, Services.
1. Positioning menurut produk:
Produk ini terjadi
apabila suatu perusahaan memposisikan
diri menurut atribut,
seperti ukuran dan lama keberadaannya.
2. Positioning menurut harga
dan kualitas: Produk
diposisikan sebagai produk yang menawarkan produk terbaik.
3. Positioning menurut pelayanan:
diposisikan sebagai yang
terbaik untuk sejumlah penggunaan atau penerapan.
Tujuan
penentuan positioning dari
produk yang ditawarkan,
yaitu untuk memposisikan produk
sebagai pendatang baru
atau mengembangkan posisi
yang sudah ada atau
memposisikan kembali suatu
produk. Penelitian ini
yang yang akan dijadikan
variabel adalah pendekatan
konsep strategi positioning menurut
Ali Hasan (2008:204): Strategi Positioning berisi kombinasi kegiatan marketing
mix yang digunakan untuk mewujudkan
konsep positioning di benak pembeli, yang komponennya terdiri atas (a) strategi
produk (bagaimana produk akan diposisikan terhadap pesaing dalam produk pasar sasaran, harga, saluran
distribusi, promosi.
1. Penentuan
posisi menurut kategori
produk: Produk diposisikan
sebagai pemimpin di suatu
kategori produk tertentu
dengan memperlihatkan kualitas, kemenarikan, keberagaman, kejelasan dan
kesesuaian. Implementasi yang
dilakukan oleh Planetarium adalah dengan menampilkan produk
yaitu ruang pertunjukan teater
bintang, peneropongan dan ruang
pameran serta fasilitas
yang menunjang ilmu pengetahuan.
2. Penentuan
posisi menurut kategori
harga: sejumlah uang
yang ditentukan perusahaan sebagai
imbalan barang atau
jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang di adakan
perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen
dan merupakan salah
satu faktor penting
dalam pengambilan keputusan pembelian Harga dalam
penelitian ini adalah
dengan memperlihatkan
kesesuaian harga dengan
kualitas produk yang disediakan, kesesuaian
harga dengan nilai,
manfaat, harapan dan kesesuaian harga.
Planetarium memberikan harga
dalam penentuan positioning adalah memberikan
harga yang terjangkau
tetapi pengunjung mendapatkan fasilitas,
nilai serta manfaat
yang banyak karena
menambah ilmu pengetahuan.
3. Penentuan
posisi menurut saluran
distribusi: Merupakan serangkaian partisipan organisasional yang
melakukan semua fungsi
yang dibutuhkan untuk menyampaikan
produk (Jasa dari
penjual ke pembeli
akhir) dalam penelitian ini Saluran
distribusi berkaitan dengan kemudahan calon pengunjung mengakses
informasi tentang Planetarium, kemudahan menjangkau lokasi
planetarium, efisiensi waktu
yang ditempuh, inftastruktur yang baik.
10. Repositioning
Repositioning Menurut Rosenthal (2003) dalam
Zahid dan Raja (2014) repositioning ini bukan mengganti brand di dalam pikiran
konsumen, tetapi mengganti image dari brand tersebut di dalam pikiran konsumen,
dan juga memberikan edukasi mengenai nama baru itu ke dalam pikiran konsumen
supaya bisa mensosialisasikannya. Penelitian-penelitan menyebutkan bahwa
konsumen akan langsung bereaksi pada saat perusahaan melakukan reposition
terhadap lini bisnisnya. Goi dan Goi (2011) juga mengungkapkan bahwa
repositioning juga merupakan bagian dari rebranding. Dimana dengan
repositioning perusahaan memposisikan lagi diri mereka. Koku (1997) dalam Goi
dan Goi (2011) juga menjelaskan bahwa ketika perusahaan mengganti namanya tidak
hanya mengubah performa mereka, tapi juga melakukan perubahan komunikasi
terhadap konsumen juga.
KESIMPULAN
Segmentasi
pasar adalah proses
mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok atau
segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
prilaku dan respon terhadap program-program pemasaran spesifik.
Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih
satu atau lebih
segmen untuk dilayani
Positioning merupakan strategi yang berusaha
menciptakan diferensiasi yang unik dalam
benak pelanggan sasaran,
sehingga terbentuk citra (image) produk yang lebih unggul dibandingkan
pesaing.
Menurut Kotler dan Amstrong (1997), terdapat
empat variabel utama yang mungkin dipergunakan dalam mensegmentasi pasar
konsumen yaitu: segmentasi geografik, segmentasi demografik, segmentasi psikografik,
segmentasi tingkah laku.
Proses Segmentasi Pasar, yaitu tahap survey (peneliti
melakukan wawancara dan pengamatan), tahap
analisa (peneliti mengolah data dengan analisa faktor untuk melihat variabel
yang berkorelasi tinggi), tahap pembentukan (tiap kelompok dibentuk berdasarkan
perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis).
Seleksi Segmen Pasar, yaitu pemasaran tanpa
pembedaan, dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing)/
pemasaran massal, perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan
mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada
seluruh pasar, pemasaran dengan pembedaan dalam strategi pemasaran dengan
pembedaan (differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih
beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing
segmen, pemasaran terkonsentrasi, pemasaran barang dengan memusatkan pada
beberapa pembeli saja (concentrated marketing).
Dalam penetapan target pasar Ada lima faktor
yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan target pasar yaitu (Rismiati dan
Suratno, 2001): ukuran segmen Perkiraan besarnya/ ukuran segmen yang akan
dituju, pertumbuhan segmen Walaupun ukuran segmen saat ini kecil bukan tidak
mungkin akan berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang, biaya
yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen tersebut, kesesuaian dengan tujuan
dan sumbersumber/ kemampuan perusahaan target yang dituju haruslah sesuai
dengan tujuan dan sumber-sumber/ kemampuan yang dimiliki perusahaan, posisi
persaingan Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik
tetapi mempunyai potensi lemah dalam hal laba.
Gain
dalam Ali Hasan
(2008:200) menjelaskan bahwa positioning merupakan penempatan
sebuah merek dibagian
pasar dimana akan
mendapatkan sambutan positif dibanding
produk-produk saingan. Ada tiga
jenis positioning, yaitu penentuan
posisi menurut kategori
produk, penentuan posisi menurut
kategori harga, penentuan posisi
menurut saluran
distribusi.
Repositioning Menurut Rosenthal (2003) dalam
Zahid dan Raja (2014) repositioning ini bukan mengganti brand di dalam pikiran
konsumen, tetapi mengganti image dari brand tersebut di dalam pikiran konsumen,
dan juga memberikan edukasi mengenai nama baru itu ke dalam pikiran konsumen
supaya bisa mensosialisasikannya
SUMBER
Wijaya,
Sirine. 2016. STRATEGI SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING SERTA STRATEGI HARGA
PADA PERUSAHAAN KECAP BLEKOK DI CILACAP. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW
Salatiga.
Edris,
Mochamad. 2010. Dasar – Dasar Pemasaran. Kudus.
Kotler,
Philip. 1999. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian. Jilid 1.Jakarta.
Marco
Ariano. 2017. PENGARUH REBRANDING DAN REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY
SMARTPHONE MICROSOFT LUMIA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.6
No.2 (2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar